TEATER DRAMA CINTA DAN SOSIAL
Cast :
Mesa sebagai Mesi
Tanti sebagai Tata
Leni sebagai Lia
Toni sebagai narator
Karakter :
Mesi seorang pemuda tampan yang suka ganta-ganti pacar
Tata merupakan gadis sederhana dan baik budi pekerti serta penyayang terhadap sabahatnya
Lia merupakan gadis manja dari keluarga kaya
Babak I
Bertempat disebuah taman Toni memberikan instruksi kepada Lia untuk memerankan karakternya sebagai gadis manja yang selalu ingin dituruti keinginannya.
Tata adalah teman Lia, tidak jarang Tata diperlakukan semaunya Lia, namun Tata selalu menuruti permintaan Lia karena dia juga sangat menyayangi sahabatnya itu.
Toni membawa sebuah naskah drama dimana isinya berupa skenario yang akan diwataki oleh kedua gadis ini.
Alur cerita drama
Lia:
Ta temenin aku ke salon ya? Harus mau ok!
Tata:
Aku nggak bisa hari ini, aku banyak kerjaan dirumah.
Lia:
Ya kamu Ta alasan melulu
Tata:
Bener Lia, aku emang banyak kerjaan dan harus diselesaikan.
Lia:
Pokoknya kamu harus mau!
Tata:
Besok kenapa sih non?!
Lia:
Ah kamu, udah deh ayuk temenin aku sekarang.
Tata:
Kamu Ta, kalau udah maunya nggal bisa ditunda. Yaudah ayuk aku temenenin.
Tata memang banyak mengalah demi sahabatnya tersebut.
Tidak lama kemudian kedua gadis tersebut tiba disalon yang ditujunya. Tanpa disengaja mereka ketemu sama sorang cowok keren.
Mesi merupakan sosok pria yang suka nyamberin cewek yang dijumpainya.
Narator:
Toni memberikan arahan kepada Mesi agar memerankan perannya sebagai lelaki yang punya ketertarikan lebih terhadap perempuan cantik dan bertype penggoda.
Mesi:
Eh, sorry baru pertama ke salon ini ya?
Tata:
Nggak kok, kami udah beberapa kali kesini. Kenapa emang?
Mesi:
Nggak papa kok cuman baru kali ini aja lihat kamu soalnya aku juga sering kesini. Oya boleh kenalan nggak? Aku Mesi
Lia seketika memperkenalkan dirinya ke Mesi padahal sebelumnya Tata yang diajak ngomong.
Lia:
Oh iya, aku Lia, ini temenku Tata.
Mereka bertiga terlihat ngibrol hingga 30 menit kemudian pekerja salon memanggil Mesi untuk cuci muka.
Satu jam berselang mereka kembali berinteraksi didepan salon. Tanpa malu2 Lia meminta nomor telepon Mesi, dan Mesi pun dengan senang hati memberikannya.
Setelah Lia dan Mesi pada kesempatan pertemuan mereka disalon merekan sudah saling bertukar nomor telepon, mereka lantas saling bertanya kabar dan sesekali bertanya soal pasangan melalui telepon. Mesi yang dikenal sebagai type cowok yang suka gonta-ganti pacar tentunya ini menjadi momentum bagi dia untuk mendekati Lia.
Diawal pertemuan antara Mesi, Lia dan Tata sebenarnya ketertarikan Mesi lebih ke Tata, namun Tata yang terlihat kurang aktif menjadikan Lia semakin agresif untuk mulai berbincang dengan Mesi sehingga akhirnya pertemuan mereka disalon pada waktu itu berlanjut hingga ditelepon.
Toni :
Narator menyuruh Lia dan Mesi untuk bertemuan disebuah tempat untuk melakukan perbincangan, dan meneruskan apa yang mereka obrolkan ditelepon sesuai dengan skrip drama yang dibuat. Dalam scenario naskah drama tersebut Lia diberikan peran untuk langsung menyatakan cintanya kepada Mesi.
Mereka pun akhirnya bertemu disebuah cafe
Babak II
Lia :
Hi Mesi, apa kabar?
Mesi :
Baik Lia, kamu sendiri?
Lia :
Ya, aku baik-baik aja.
Mesi :
Thanks ya udah mau ketemuan sama kau hari ini.
Lia :
Sama-sama, lagian kalau kamu nggak ngajak duluan mungkin aku juga yang bakalan ngajak kamu.
Tanpa basa-basi Lia dengan berani menyatakan kemauannya tersebut.
Disini Lia mulai banyak bicara, sementara Mesi yang sebenarnya merupakan tipikal cowok aktif dan punya ketertarikan tinggi terhadap wanita justru lebih banyak terdiam dengan sikap dan keaktifan Lia.
Narrator :
Toni memberikan instruksi kepada Lia agar dia menyatakan perasaannya ditempat tersebut ke Mesi.
Setelah mereka berbincang-bincang sekitar 10-15 menit akhirnya Lia mengungkapkan perasaannya kepada Mesi.
Lia :
Mes, aku pengen ngomong sama kamu.
Mesi :
Ya, silahkan bukankah kita ketemu disini emang untuk membicarakan banyak hal?!
Lia :
Aku suka sama kamu, maukah kamu jadi pacar aku?
Mesi terdiam dan merasa sangat terkejut dengan apa yang dikatakan Lia. Baru kali ini dia ditembak oleh seorang cewek.
Mesi :
Kamu suka sam aku?
Lia :
Iya, aku suka banget sama kamu. Mau kan kamu jadi pacarku?
Mesi :
Lia, kamu tu cantik, keren, dan menggoda banget. Tapi, aku nggak tau apa aku bisa jadi pacar kamu atau tidak.
Lia :
Kenapa?
Mesi :
Kita baru kemarin saling kenal, dan aku masih nggak yakin dengan semua ini. Kasih aku waktu ya untuk memberikan jawaban. Aku nggak ingin kebersamaan ini menjadi kacau karena sesuatu yang terjadi terlalu cepat.
Lia :
Baiklah, aku ngerti.
Mereka sama-sama menunjukkan sikap yang tidak sama dengan prilaku mereka seperti biasanya. Lia adalah tipikal cewek yang nggak sabaran, manja dan selalu ingin mendapatkan apa yang dimaukannya. Dan kali ini dia mau bersabar untuk menunggu jawaban dari Mesi. Sementara Mesi sebagai seorang cowok yang suka dengan gonta-ganti pacar ternyata tidak serta merta menerima Lia.
Babak III
Narator :
Toni memberikan arahan kepada Mesi agar bertemu dengan Tata. Tata adalah teman dekat Lia dan selalu memperlakukan Lia dengan baik.
Diawal pertemuan mereka bertiga Mesi memang lebih tertarik terhadap Tata. Mesi pun akhirnya bertemu dengan Tata.
Disebuah taman Tata dan Mesi bertemu sekitarjam 3 sore.
Mesi :
Apa kabar Ta?
Tata :
Baik, kamu apa kabar nih?
Mesi :
Ow.. aku fine2 aja.
Setelah ngobrol sekitar 30 menit Mesi merasa ada yang beda dengan Tata. Sewaktu bertemu dengan Lia dia merasa tidak ada yang istimewa dalam diri Lia. Sementara ketika dia berdekatan dengan Tata serasa ada magnet tersendiri yang membuat dia takluk oleh perasaannya.
Narator :
Toni memberikan pengarahan kepada Mesi dan Tata bahwa mereka berdua akan jadian ditaman tersebut.
Mesi :
Kamu punya pacar Ta?
Tanpa pernah terlintas sebelumnya Mesi langsung menanyakan hal tersebut kepada Tata
Tata :
Nggak, nggak laku kali ya ?!
Mesi :
Ah mau bisa aja.
10 menit kemudian Mesi mengatakan perasaannya kepada Tata. Mesi mengatakan kepada Tata bahwa dia jatuh hati dengannya.
Mesi :
Ta aku suka sama kamu. Mungkin ada yang aneh denganku. Baru beberapa hari kenal kamu, dan nggak banyak yang kita saling tau namun tiba-tiba perasaan ini dengan derasnya tak dapat ku bendung. Aku sadar, nggak banyak yang bisa ku katakana ke kamu mengingat kita hanya dua insan yang baru kenal beberapa jam, tapi aku mau kamu tau bahwa apa yang lisanku ucapkan adalah pinta dari hatiku yang terdalam. Aku suka kamu, kamu nggak harus bilang iya, dan kamu juga bisa menolakku. Aku ngomong gini hanya agar kamu tau bahwa dengan sepenuh hati aku menyukaimu.
Tata terdiam, dan akhirnya menjawab apa yang dikatakan Mesi tentang perasaan cowok tersebut ke dia.
Tata :
Ya, kita baru kemarin kenal, dan aku juga nggak tau siapa sebenarnya kamu. Aku juga nggak tau apa semua ini sudah kamu rancang sebelum kamu mengajakku ketemu. Tapi aku nggak butuh kecurigaan, aku nggak pernah tau apa yang sebenarnya ada dihati kamu, karena yang ku rasakan saat ini adalah ada cinta dimata kamu. Mesi, cinta nggak butuh waktu lama untuk hinggap dihati seseorang, termasuk aku. Buktinya saat ini aku sudah jatuh hati sama kamu.
Ketertarikan Mesi terhadap keanggunan Tata akhirnya berujung pada tumbuhnya benih cinta dihatinya, dan disisi lain Tata juga tidak bisa menafikan perasaannya bahwa dia juga menyukai Mesi, akhirnya mereka berdua jadian.
Narator:
Toni memberikan pengarahan kepada Mesi agar lekas memberi tahu Lia bahwa dia sudah mengikat janji dengan Tata.
Sebelum Tata jadian dengan Mesi Lia terlebih dulu mengungkapkan perasaannya kepada Mesi, tetapi Mesi saat itu belum bisa memberikan jawaban.
Lewat sebuah panggilan telepon Mesi pun mengajak Lia untuk ketemu.
Mesi :
Hey Lia, apa kabar?
Lia :
Baik, kamu?
Mesi :
Ya, aku baik-baik aja kok. Oya, entar siang kita bisa ketemu nggak?
Lia :
Ya, dimana? Ditempat kemarin ya?
Mesi :
Ok.
Akhirnya mereka ketemu, dan lekas berbincang-bincang. 10 menit kemudian Mesi baru memberi tahu Lia bahwa dia sudah jadian dengan Tata.
Mesi :
Lia, sorry ya.. mungkin kita bukan pasangan yang tepat. Aku nggak bisa jadian sama kamu atas beberapa pertimbangan, tetapi pada intinya aku merasa kita bukan pasangan yang tepat. Dan aku juga mau kamu tahu bahwa kemarin aku sudah jadian sama Tata. Maaf ya Lia, kamu cari pria yang lebih tepat buat kamu. Aku merasa aku bukan pilihan buat kamu.
Lia :
Seketika lia tercengang, lalu menjawab, ya udahlah memang perasaan itu nggak bisa dipaksakan. Beruntung si Tata bisa buat kamu jatuh hati. Ok deh, selamat aja buat kalian, semoga bisa terus berlanjut sampai kepelaminan.
Lia kembali bersikap dewasa, kali ini dia menerima keputusan Mesi tanpa banyak ngomong. Pria yang disukainya ternyata lebih memilih sababatnya, Tata.
Lia :
Ok, Mes makasih atas kejujuran kamu. Salam buat Tata, aku harus buru-buru soalnya bentar lagi aku mau ada acara sama keluarga.
Mesi :
Yup, baik nanti ku sampaikan salam kamu ke Tata.
Lia :
Ok, aku cabut dulu..
Mesi yang selama ini dikenal sebagai pria yang suka bergonta-ganti pacar ternyata lebih memilih sosok Tata yang biasa dan keluarga sederhana daripada Lia yang merupakan perempuan glamor dan anak orang kaya. THE END